Pihaknya meminta maaf karena bantuan tersebut belum dapat dikatakan maksimal. Pasalnya, ada realokasi anggaran terkait adanya penanganan Covid-19. Padahal, ada beberapa program kerja (proker) yang telah direncakan. Salah satu proker tersebut yakni hibah sarana prasarana tempat peribadatan dan umroh untuk satu orang setiap kecamatan di Kabupaten Kudus.
Hartopo menyampaikan telah berupaya maksimal agar tetap memberikan bantuan kepada mushola dan pondok pesantres. Meskipun dengan pemotongan nominal bantuan. Sementara itu proker umroh belum bisa berjalan karena sampai saat ini Saudi Arabia masih menutup penerbangan dari luar negeri imbas pandemi. Pihaknya berharap bantuan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Sebenarnya kami ingin memberikan lebih baik lagi. Tapi karena realokasi anggaran, bantuan belum bisa maksimal. Semoga bantuan yang tak seberapa ini dapat bermanfaat bagi pondok. Amin," ujarnya.
Pihaknya mengingatkan kembali agar pondok pesantren tetap menerapkan protokol kesehatan. Mengingat, klaster Covid-19 di Kabupaten Kudus masih tinggi. Pihaknya berharap tidak ada penambahan klaster di pondok pesantren. Hartopo menuturkan bahwa kesehatan adalah rejeki yang tak ternilai harganya melebihi materi. Nikmat sehat perlu disyukuri bersama.
"Di pondok pesantren tetap menerapkan protokol kesehatan nggih. Mari kita tetap waspada agar tak ada klaster baru Covid-19," tuturnya.(Red)