Menurut keterangan Dzurriyatul (26) anggota Karang Taruna Ki Hajar Dewantara mengungkapkan bahwa “Awalnya, pembuatan kripik dari bahan gedebog pisang tersebut dulu pernah diujicoba, namun gagal. Rasanya kurang enak dan hasilnya juga tidak memuaskan. Namun, karena saking penasarannya, akhirnya ide untuk membuat kripik dari bahan gedebog tersebut muncul lagi. Beberapa kali diujicoba, walhasil jadilah menu resep Kripik Gedebog (Kripbog) yang super gurih, lezat dan bergizi”.
Komposisi atau bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Kripbog tersebut antara lain; gedebog pisang, tepung terigu, minyak nabati, tepung beras, tepung tapioka, dan aneka bumbu. Saat ini, sudah ada tiga rasa Kripbog yang dibuat, yaitu rasa original, balado dan jagung. Produk Kripbog sendiri sekarang juga sudah dipasarkan hingga luar jawa.
Produk dijual dalam bentuk paket kemasan dengan berat bersih 100 gram seharga Rp. 9.000 rupiah. Dzurriyatul juga mengungkapkan terkait harapannya agar Pemerintah bisa membantu dan mendukung program baik tersebut. Karena saat ini teman-teman di Karang Taruna Ki Hajar Dewantara masih sangat membutuhkan tempat dan modal usaha untuk mengembangkan produksi Kripbog.
Suko Praseno (25) selaku Ketua Karang Taruna Kecamatan Undaan, memberikan respon positif terkait program kreatif pembuatan Kripbog di Karang Taruna Ki Hajar Dewantara Desa Undaan Kidul. Ia berharap, langkah baik dan kreatif tersebut bisa dicontoh dan menjadi pemacu semangat bagi Kelompok karang taruna di desa-desa lain dalam mengembangkan program kreatifnya, agar karang taruna khususnya di Kecamatan Undaan semakin maju dan produktif. (ISU/TN)