Banten Gagas Gertak Cetting untuk Bebaskan Anak dari Stunting

Header Menu

Banten Gagas Gertak Cetting untuk Bebaskan Anak dari Stunting

Jumat, 21 Juni 2024

 

Pj Gubernur Banten, Pj Sekda Banten dan Kepala Dinkes Banten dalam kegiatan Gerakan Serentak Cegah dan Tanggulangi Stunting (Gertak Cetting).

SERANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov Banten) mengagas Gerakan Serentak Cegah dan Tanggulangi Stunting (Gertak Cetting) guna membebaskan anak bebas dari gizi kurang dan gizi buruk.

Gerak Cetting diluncurkan langsung oleh Pj Gubernur Banten Al Muktabar, dengan mengajak seluruh pemerintah kabupaten kota hingga desa untuk berperan aktif dalam menanggulangi stunting.
Kegiatan itu juga demi menyukseskan target Pemerintah Pusat dalam mewujudkan generasi emas pada tahun 2045 mendatang.

Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, penanggulangan stunting fokus hingga kepada lapisan masyarakat paling bawah, dengan memaksimalkan peran Posyandu di desa-desa.
“Kita fokus agar sasaran sampai ke masyarakat. Agendanya sampai ke tingkat rumah tangga. Kita perluas penanganan stunting,” katanya, Selasa (11/6/2024) lalu.

Ia menerangkan, penanggulangan stunting akan dilakukan dengan memberikan makanan gratis dengan gizi cukup melalui PKK.

“Kita akan berikan makanan bergizi gratis dalam meningkatkan SDM yang pada waktunya nanti menggantikan kita semua,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti menambahkan, penanganan stunting dilakukan dengan intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

“Intervensi spesifik menangani siklus kehidupan mulai remaja putri tambah tablet darah, calon pengantin diperiksa kesehatan, ibu hamil periksa AMC, bayi baru lahir di faskes,” ujarnya.

Data yang dihasilkan nantinya dicatat melalui Elektronik Pencatat dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM). Sehingga akan tercatat jumlah stunting di Indonesia. 

Selain itu, Dinkes juga telah menganggarkan bantuan makanan pangan lokal sebesar Rp9 miliar, yang bekerjasama dengan dapur PKK.

“Anggaran Rp9 miliar untuk penderita gizi buruk di angka 690, itu diberikan formula 100 dalam kurun waktu sampai menjadi gizi kurang dan diberikan pangan lokal sasarannya 3.397 yang tersebar di 6 kabupaten kota,” jelasnya.

Ati optimistis dengan Gebrak Cetting bisa menekan angka stunting. Dimana datanya pada Desember 2023 ada 21.171 orang. 

Jumlah tersebut terdiri dari kategori stunting dengan gizi baik dengan tinggi badan kurang sebanyak 18 ribu. Kemudian gizi lebih angkanya 1.200, stunting dengan potensi lebih sebanyak 2 ribu, stunting dengan obesitas sebanyak 800.

“Yang kita tangani stunting gizi buruk dan gizi kurang. Susu dan telur diberikan usia 1 tahun agar tinggi badannya lebih baik, ini yang 18 ribu,” tutupnya. (ADV)