Ini Upaya DP3AKKB Banten Ciptakan GenRe di Kota Tangerang

Header Menu

Ini Upaya DP3AKKB Banten Ciptakan GenRe di Kota Tangerang

Selasa, 30 Juli 2024

  

Sosialisasi GenRe di Kota Tangerang. (ist) 

TANGERANG - Dinas Pemberadayan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten terus mengajak generasi muda untuk menciptakan generasi berencana (GenRe) dalam mewujudkan keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas 2045 yang telah digaungkan oleh Pemerintah Pusat.

Kepala DP3AKKB Provinsi Banten, Sitti Ma'ani Nina mengatakan, Genre merupakan salah satu program pemerintah dengan sasaran remaja berusia 10-24 tahun dan mahasiswa yang belum menikah.

"Program Genre merupakan program yang dikembangkan dalam rangka menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan. Sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan, berkarir dan menikah secara terencana," kata Nina saat membuka kegiatan sosialisasi pembinaan remaja generasi berencana (GenRe) di Aula DPPKB Kota Tangerang beberapa waktu lalu. 

Dalam rencana pernikahan, lanjut Nina, khusus bagi remaja putri juga harus memperhatikan siklus kesehatan reproduksi. Dimana, generasi yang berkarakter harus mengetahui, memahami dan berperilaku positif tentang kesehatan reproduksi dalam menyiapkan kehidupan berkeluarga dan meningkatkan kualitas generasi yang akan datang.

"Hal ini bisa dicapai lewat asupan gizi yang baik. Jadi selain memperhatikan siklus reproduksi bagi remaja putri juga harus memperoleh gizi yang baik," ucapnya.

Selain itu, Nina juga mengungkapkan, generasi muda baik putra dan putri juga harus menghindari pernikahan dini, seks pra nikah dan penggunaan narkotika dan zat adiktif lainnya (napza). Hal ini agar remaja menjadi sehat, cerdas dan ceria sebagai bekal mengetahui lima masa transisi kehidupan.

"Lima masa transisi itu yakni, mempraktikan hidup sehat, melanjutkan sekolah, bekerja dan berkarya, menjadi anggota masyarakat, dan melalui kehidupan berkeluarga," ungkapnya.

Menurut Nina, khusus bagi remaja putri pemberian tablet penambah darah juga sangat berpotensi dalam menurunkan angka stunting.

"Tablet penambah darah ini untuk mencegah anemia atau kekurangan sel darah merah yang berdampak dalam keberlangsungan hidup ke depannya. Remaja genre juga harus turut mensuksekan 10 intervensi serentak pencegahan stunting yang sedang berjakan hingga akhir Juni ini," ujarnya. (ADV)