SERANG - Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Prof. Fatah Sulaiman terus mendorong reformasi birokrasi di kalangan pegawai.
Menurutnya reformasi birokrasi tersebut mesti terwujud dalam beragai aspek seperti integritas pegawai, komitmen, etika, moral dan menghindari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Hal itu penting mengingat Untirta merupakan lemaga pelayan bagi masyarakat di sektor pendidikan yang melahirkan manusia-manusia yang unggul dan berkarakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius dan Akuntabel).
Menurut Rektor Untirta Prof. Fatah Sulaiman berpesan dalam pertemuan daring ‘Sosialisasi Penguatan Integritas’, Jumat (25/10/2024) seluruh pegawai tetap menjaga kedisiplinan, integritas dan punya moralitas yang kuat.
“Lakukan yang terbaik dan jangan menjadi beban. Kegiatan ini sebagai penguatan tata kelola perguruan tinggi yang baik, berintegritas sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegas Rektor.
Selain Rektor, hadir juga dalam kegiatan ini Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Prof. Asep Ridwan, Sekretaris SPI Prof. Yeyen Maryani, para Dekan, Wakil Dekan, Kabiro, kepala UPA, Kabag, Pokja dan staf.
Prof. Asep memberikan pandangan bahwa untuk berintegritas bisa diwujudkan dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang diaplikasikan oleh semua fakultas dan Tingkat prodi dan tiap unit.
“Meskipun kita berjibaku dengan segala kekurangan dan tantangannya, tapi kita harus tetap konsisten untuk menciptakan reformasi birokrasi yang bersih dari segala macam praktik korupsi,” jelasnya.
Sementara Prof. Yeyen mengungkapkan, jujur dan moral yang kuat adalah berbentuk kosnsitensi yang sesuai dengan niali-nilai yang tinggi dalam situasi mudah maupun sulit.
“Saya selalu punya pendapat mengacu kepada pepatah di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Di mana pun kita berada, kita tetap punya integritas yang tinggi. Jangan mentang-mentang di tempat yang tidak kita inginkan tiba-tiba integritasnya menurun," ungkapnya. (*)