FKIP Untirta Sukses Menyelenggarakan Workshop Inovasi Pembelajaran Sains Dan Kuliah Pakar Dengan Tema Inovasi Pembelajaran Sains, Pada (6/3/2025), Di Aula Karakter JAWARA FKIP Untirta. |
SERANG– Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sukses menyelenggarakan Workshop Inovasi Pembelajaran Sains dan Kuliah Pakar dengan tema Inovasi Pembelajaran Sains: Menerapkan Deep Learning untuk Memfasilitasi Keterampilan Abad 21 dalam Pendidikan Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, dan IPA, Serang, 6 Maret 2025, di Aula Karakter JAWARA FKIP Untirta dan dihadiri oleh para guru dari berbagai bidang sains serta dosen rumpun Mafikibi (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan IPA). Turut hadir pimpinan dan tim Lembaga Penjamin Mutu dan Pengembangan Pembelajaran Untirta serta Kepala International Office Untirta.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesional para guru sains dalam menghadapi tantangan pembelajaran khususnya pada pendekatan Deep Learning yang baru saja digaungkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia. Acara diawali dengan seremoni pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta sambutan dari Ketua Pelaksana Yuvita Oktarisa,Ph.D., Ketua Rumpun Mafikibi FKIP Untirta, Dr.rer.nat. Robby Zidny, dan Dekan FKIP Untirta, Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si. Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan implementasi kerja sama jurusan rumpun Mafikibi dengan University of Copenhagen, serta penyerahan plakat sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi akademik.
Sebagai narasumber utama, Assoc. Prof. Ricardo Avelar Sotomaior Karam dari Department of Science Education, University of Copenhagen, memaparkan konsep Deep Learning dan penerapannya dalam pendidikan sains guna membangun keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi, serta bagaimana menerapkan pembelajaran yang mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning.
Sesi diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai tanggapan dari peserta yang berasal dari berbagai bidang studi sains. Para guru berbagi pengalaman dalam menerapkan Deep Learning dalam pembelajaran di masing-masing bidang, serta tantangan yang mereka hadapi dalam praktiknya. Assoc. Prof. Ricardo juga membagikan wawasan mengenai kurikulum yang diterapkan di Eropa, memberikan perbandingan menarik tentang bagaimana sistem pendidikan di luar negeri menerapkan inovasi dalam pembelajaran sains.
Kegiatan ini memberikan wawasan baru bagi para guru dalam mengimplementasikan Deep Learning dalam pendidikan sains. Antusiasme peserta mencerminkan tingginya minat untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan efektif. Dengan suksesnya acara ini, FKIP Untirta semakin memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen dalam menghadirkan inovasi pembelajaran. Diharapkan kegiatan ini menjadi awal dari berbagai inisiatif serupa yang dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan sains di Indonesia. (ADV).