Banten Jadi Panutan Nasional Eliminasi TBC, Gubernur Andra Soni Dapat Apresiasi Kemenkes

Header Menu

Banten Jadi Panutan Nasional Eliminasi TBC, Gubernur Andra Soni Dapat Apresiasi Kemenkes

Sabtu, 15 November 2025

Gubernur Banten Andra Soni, Menyampaikan Apresiasi Tinggi Atas Perhatian Dan Penghargaan Dari Kemenkes.


SERANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten di bawah kepemimpinan Gubernur Andra Soni kembali mencatatkan prestasi membanggakan. Upaya eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Banten mendapat pengakuan langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI setelah dinilai sebagai daerah dengan capaian eliminasi TBC terbaik dan paling efektif di Indonesia.


Keberhasilan ini mendorong Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus Octavianus melakukan kunjungan khusus ke Banten untuk mempelajari strategi penanganan TBC yang berhasil membawa provinsi ini menjadi role model nasional. Banten akan dijadikan panutan dalam pelaksanaan program eliminasi TBC tahun 2026.


Pertemuan berlangsung di Aula Lantai 3 Kantor Wali Kota Tangerang, Selasa (11/11/2025), dihadiri oleh Gubernur Banten Andra Soni, pejabat daerah, tenaga kesehatan, kader puskesmas, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), serta penyuluh kesehatan.


Andra Soni: Tingginya Angka Temuan TBC Menandakan Keberhasilan Deteksi


Dalam sambutannya, Gubernur Andra Soni menyampaikan apresiasi tinggi atas perhatian dan penghargaan dari Kemenkes. Ia menegaskan bahwa tingginya angka temuan kasus TBC di Banten bukan karena meningkatnya pasien, melainkan karena semakin kuatnya sistem deteksi dini.


“Justru kita harus berbangga, karena semakin banyak pasien ditemukan dan diobati sampai sembuh,” ujar Andra Soni.


Gubernur menjelaskan bahwa capaian ini merupakan hasil kolaborasi solid antara Pemprov Banten, kabupaten/kota, tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, serta partisipasi masyarakat. Program unggulan Temui, Obati, Sampai Sembuh (TOSS TBC) yang baru diluncurkan kini menjadi motor penggerak eliminasi TBC dari tingkat puskesmas hingga desa.


“Kalau Banten bisa, Indonesia pun bisa. Bersama-sama kita wujudkan Indonesia bebas TBC,” tegasnya.


Capaian Banten Lampaui Target Nasional dan Tertinggi di Indonesia


Wamenkes Benjamin Paulus Octavianus menegaskan bahwa Banten menjadi satu-satunya provinsi yang mampu melampaui target nasional penemuan kasus dan terapi pencegahan TBC.


“Capaian Banten luar biasa dan menjadi yang tertinggi di Indonesia,” ungkapnya.


Beberapa pencapaian kunci Banten:


92% terapi pencegahan TBC di Kota Tangerang (target nasional hanya 72%)


52% anggota keluarga pasien ikut mendapat terapi (rata-rata nasional <10%)


Angka deteksi kasus TBC Banten mencapai >93% dari estimasi 50.298 kasus


Menurut Wamenkes, keberhasilan ini menjadi bukti kuatnya pendekatan kolaboratif lintas sektor. Penanganan TBC dianggap tidak hanya isu kesehatan, tetapi juga menyentuh aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Ke depan, pemerintah pusat akan melibatkan berbagai lembaga, termasuk Kemensos, pemerintah desa, kementerian perumahan, hingga TNI–Polri.


Inovasi Jemput Bola: Kader TBC Aktif di Seluruh Desa dan Kelurahan


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, menjelaskan bahwa keberhasilan deteksi TBC tidak lepas dari komitmen pemerintah daerah hingga tingkat kelurahan/desa, peran organisasi profesi, serta ribuan kader TBC yang bekerja langsung di masyarakat.


Setiap desa/kelurahan di Banten kini diwajibkan menjadi Desa/Kelurahan Siaga TBC, dengan minimal lima kader aktif yang melakukan penemuan kasus secara jemput bola.


Selain itu, seluruh kabupaten/kota diwajibkan menghadirkan inovasi layanan seperti:


Ngider TB


Grebek TBC


Ransel TBC


KAJEDAK


“Inovasi inilah yang mempercepat eliminasi TBC di Banten,” tegas Ati. (ADV